Apa kau tau? Aku mulai
muak memandang garis oranye itu
Meski indah, meski
merayu-rayu
Aku tergopoh dan lalu,
Apa kau tau?
Aku membiru
Ku yakin kau juga tak
tau
Aku bicara pada setia
Meski ingin bercumbu,
Kadang rasa ingin
bercinta dengan segala ada
Dengan tuak-tuak penuh
diatas meja
Dengan dara-dara putih
Menebar aroma menggila
mencubit-cubit asa
Apa kau tau rasa hentak
gejolak itu bagai pahit ku telan?
Setiap kali hembus
angin akhirnya menjadi pelalu
Aku harus merela pada
konat mendada
Apa kau tau untuk apa
gelisah aku kandung?
Kubiarkan setiap pagi
mengair darah
Lalu mengental, lalu
bau, dan lantas lupa karena malam sudah tiba saja
Bukan untuk kecupmu.
Bukan!
Cukup jemput aku!
Itu saja jika ada