Senin, 11 Desember 2023

Lelaki dan lamunan

Malam tiba-tiba terbahak tawa mencibirku
Sedang Gusti Allah masih dalam senyum-Nya yang penuh kasih memandang si bodoh nan lalai ini
Sunyi tak mau kalah menambahi: Adakah yang lebih setia dari aku? Adakah yang lebih fana dari duniamu?
Tanpa kusadari belasan serangga bermain berputar-putar mengintari lamunan

Aku hanya bisa tersenyum malu

Aku tau, setidaknya pernah ada di yakinku:
Segala yang terlihat, semua yang terasa hanya sesaat sementara
Hidup bukan bagaimana berharap ini dan itu
Hidup hanya perenungan panjang di ruang tunggu
Berusaha mengurai menguliti makna sejati

Sama seperti suka, duka pun akan berlalu
Sama serupa cinta, hampa pun akan tiba

Kepada Gusti Allah yang terus bersamaku:
Jangan biarkan lagi aku lalu pada kesemuan rasa dan logika
Kepada malam yang terlanjur bahagia, telan aku dalam dinginmu


Lubuk Pakam, 11 Desember 2023

Sabtu, 18 November 2023

Akan selalu (dan akan terus begitu)

Sajak cinta ini aku abadikan untuk dia yang paling terkasih: Nur Maysaroh Siregar, tunanganku

Akan selalu
Aku mencintai apa yang ada, apa yang terjadi pada dirimu: raga ataupun jiwa (dan akan terus begitu)
Aku pun telah bersumpah pada diriku sendiri
Bahwa aku akan selalu
Mensiasati segala hal yang telah terjadi, sedang terjadi dan yang akan terjadi diantara kita (dan akan terus begitu)
Aku akan selalu
Menemukan cara kembali pada dekap-pelukmu (dan akan terus begitu)
Aku akan selalu
Menjaga cintaku padamu sayang, hingga hingar bingar hidup ini mulai monokrom di cakrawala usia kita (dan akan terus begitu)

Percayalah kasih, hanya padamu tubuh ini kan merebah
Hanya padamu resah-gelisah ini kan mencari peluk
Hanya padamu gairah hidupku menemukan nyawa dan makna
Karena cahayamu terlalu binar untukku berpaling
Karena indahmu telalu anggun untukku melirik
Karena cintamu sangat tulus untuk aku sia-siakan
Ijinkan aku mengecup hidupmu selamanya
Bolehkan aku tinggal disisimu pada setiap kehidupan


Binjai, 18 November 2023

Kamis, 26 Oktober 2023

Mengadu II

Ya Rabb
Terasa iba sekali hidupku
Ilmuku seakan tak memiliki tujuan
Hargaku seolah tak laku di pasaran
Pengalamanku serasa tak membantu apa-apa
Segala hikmah terus aku pertanyakan dikepala dan sukmaku
Aku mengadu jawab pada-Mu

Ya Illahi Rabbi
Aku tak tentu kemana dan apa yang harus kulakukan
Aku melihat dalam ruang kosong
Cahaya pada ruang luas ini begitu redup
Hanya takut dan resahku bercucuran mencari jalan

Ya Tuhan-ku yang sungguh Agung
Mampukah aku bertahan lebih lama?
Adakah makna yang menantiku di seberang lautan?
Masihkah Engkau menanti sampaiku?

Atas sabar dan semangat yang tak lagi melingkupiku,
Atas resah yang lebih menguasai,
Atas sujud yang lahir dari rahim ketakberdayaanku,
Kepada Kuasa-Mu yang merajai dan menggenggam:
Jatuhkan aku pada tanda-isyarat-Mu

Ya Rabb, aku rindu 'pulang'

Minggu, 17 September 2023

Berulangnya Tragedi

Dan sampailah cerita cinta ini pada tragedi
Pada ironi yang sama

Hujan tak mampu lagi membuatku basah dan dingin
Luka tak mampu lagi membuatku merasakan sakit
Tapi sikap dan perasaan mereka mampu membuatku jatuh sedalam ini

Misteri kehidupan benar-benar sulit aku siasati
Sedang cinta yang datang sebagai keluhuran menikam urat nadi jantungku
Perih, perih sekali

Malam ini aku kembali dalam renung yang panjang
Membawaku terbang pada masa-masa pelik
Kenangan-kenangan memilukan

Dan sampailah cerita cinta ini pada tragedi
Pada ironi yang sama

Mengapa?
Mengapa sesulit ini bahagia?
Mengapa sesukar ini cerita cinta aku genapi?

Sunyi tak mampu lagi membuatku tunduk
Gundah tak mampu lagi membuatku merasa takut
Tapi tragedi ini, ironi ini, benar-benar menelantarkanku pada kesedihan

Aku muak!

Muak sekali!

Medan, 17 September 2023
Atas nama cinta, aku tak tau lagi kemana mengadu

Jumat, 01 September 2023

Pagi Diantara Dua Sujudku

Aku mencari-cari petunjuk dari tebaran bintang yang Engkau cipta
Padahal asma-Mu mengalir di setiap sel darahku
Aku memohon-mohon isyarat atas keresahan yang bersarang
Padahal cahya-Mu sepanjang waktu menyinari sela-sela nafasku

Aku masih dalam keraguan serupa
Aku masih dalam kegelisahan yang sama
Aku bersujud pada-Mu
Aku berserah pada-Mu
Namun badanku berkata gerak yang tak sejiwa

Entah kerinduanku pada ibu yang teramat
Atau rindunya-lah yang telah menembus langit-Mu
Entah ketakutanku yang begitu besar
Atau cintanya yang tak pernah memandang keseluruhanku

Tuhan, pada sujud yang masih bertaut dengan materi dan dunia ini;
Aku memohon kekuatan rasa
Aku meminta kepekaan membaca tanda-tanda-Mu

Tuhan, pada sujudku yang tak akan pernah menipumu;
Sucikan niatku
Kuatkan tekadku

Tuhan, 
Untuk setiap doa yang telah Engkau ketahui
Untuk setiap takut yang Engkau kehendaki
Peluk aku atas segala awam ini

Aku ingin Pulang.

Cibubur, 1 September 2023

Sabtu, 26 Agustus 2023

Jatuh Cinta

Aku ingin
Aku ingin mencintaimu dengan benar dan bijaksana
Aku ingin
Aku ingin membersamaimu dengan zahir dan batin
Aku rasa
Aku merasaimu dalam ada dan ketetiadaan
Ijinkan aku masuk ke kamarmu melalui celah-celah kerinduan
Ijinkan aku menciummu melalui hormat dan kesyukuran

Kepada Eunoiaku,
Cibubur, 26 Agustus 2023

Kamis, 17 Agustus 2023

Tuhan, peluk aku

Kadang aku merasa sekesepian ini
Sedang Engkau setiap saat berusaha hadir
Sering aku merasa seresah ini
Sedang Engkau berusaha memelukku
Aku malu, Tuhan
Aku masih seingkar ini

Dalam sujudku pun aku masih memikirkan hidup
Sedang Engkau yang memberikan dan mengaturnya sekuasa-Mu
Aku mencari-cari makna dan alasan setiap yang terjadi
Padahal Engkau sang pemilik hikmah

Tuhan, hidup ini begitu melelahkanku menyiasatinya
Kerinduanku pada ketetiadaan telah di titik hujung
Aku ingin mengakhirinya atas kehendakku
Namun aku malu, aku gengsi pada-Mu

Di malam yang hanya ada aku dan semilir angin jatuh dari dinding gedung, aku ingin menangis sejadi-jadinya
Aku ingin tidur sehilang-hilangnya
Aku ingin lenyap sesenyap-senyapnya
Aku ingin menyerah

Nafas yang Engkau gratiskan padaku
Ilmu yang Engkau tiupkan padaku
Tak cukup untuk aku mengatasi masalah yang datang
Tak cukup untuk aku merasakan ada-Mu

Tuhanku, maafkan aku
Cinta-Mu tak mampu menggenapi keras hati
Cintaku tak mampu sebijak dan seluas dzat-Mu
Izinkan aku malam ini menangis dalam pangku-Mu

Selasa, 18 Juli 2023

Problema Insomnia III: Iblis Yang Sama

Aku percaya
Tak ada satupun dari kita terlahir istimewa
Tapi apa yang membuat kita berbeda?

6 tahun yang lalu aku di fase ini
Cemas
Takut
Ragu
Dan aku memilih menyerah

Tahun-tahun berikutnya kulalui dengan sesal
Bersalah
Kecewa
Sulit sekali untuk bangkit

Lebih 50 meter gang sempit ibukota tadi kulewati dengan renung serupa
Bagaimana jika aku gagal kali ini?
Akankah masih ada peluk yang sama bagiku?
Masihkah ada senyum jujur darimu?
Haruskah aku bertahan sedikit lebih lama?

Generasi baru terus lahir
Menangis
Teriak
Riuh
Generasi lama jengah
Resah
Seolah hidup tak pernah ada ujungnya

Lucu
Lucu sekali
Ini kepala yang sama sejak kapan tau
Kepala yang menelurkan solusi untuk keluar dari masalah-masalah
Tapi juga iblis yang gemar menyiksa rasa

Jumat, 14 Juli 2023

Problema Insomnia II

Apa makna dari sunyi ini?

Apa arti dari diam ketika malam telah mengambil hari?

Aku memutuskan untuk tak pernah menghabiskan sebatang rokokku

Nikmat candu semu itu hanya sesaat sementara

Sedang kesepian terlalu mahal untuk dibunuh


Manakah lebih dekat, kekasih mu, ibumu atau renunganmu?

Kau selalu harus berani menghadapi hari didepanmu

Mengepalkan tangan melewati resiko dan kemungkinan yang tak mampu kau jangkau akalmu

Manakah lebih dekat?

Sedang kau perlu berdamai dengan luka

Kau perlu berteman dengan kegagalan berlusin itu


Aku memutuskan untuk tak pernah menyelesaikan tegukan anggurku

Nikmat candu semu itu hanya sesaat sementara

Sedang keresahan terlalu nyata untuk dipungkiri


Aku, kau dan semua yang bersekutu dengan benua kecilmu itu

Yang kau tutup rapat dari tilik dan sentuh

Aku ucapkan, Tuhan bersamamu


Jakarta, 00.23, 14 Juli 2023

Selasa, 06 Juni 2023

Eunoiaku

(sajak ini kuabadikan untuk sebulan kebersamaan kita, tunanganku, Nur Maysaroh Siregar; Cahaya Yang Menenangkan)

Cinta datang menjemput dalam gelap
Ketika arah tak mampu lagi kukuasai
Lembut tanganmu pun menggapai lelah ini
Tuk membagi dingin, mengisi sunyi
Pada akhirnya, cahaya teguh itu mampu meluluhkan kerasnya hati

Sayang, dengan ini, ijinkan aku, biarkan aku
Aku ingin berpulang selamanya pada pundakmu, hanya pelukmu
Tuk menangis sekerasnya pada pangkumu
Tuk merasai hangat hatimu, menemanimu
Atas hidup yang terlalu tangguh untuk kulalui sendiri

Sendu-ayumu parasmu adalah obat
Namun jarak ini memaksa kita menjaga rindu
Menahan dahaga mimpi
Menunda pertemuan

Kau begitu luas
Kau begitu raya
Kau begitu indah dalam berfikirmu, dalam mengurai aku serat demi serat
Kau membuatku kanak-kanak lagi
Kau membuatku merasai damai yang kunanti-nanti
Kau datang sebagai Eunoia yang agung

Takkan mudah kebersamaan ini
Takkan kekal ruang ini
Takkan cukup waktu bagi semesta memberikan kita kesempatan
Tapi aku ingin selalu adamu
Aku mau selamanya mendengar tawamu, keluhmu
Aku mau selamanya siang-malam menjagamu dari petir yang kau takuti itu

Untuk tahun-tahun penantian
Untuk setiap cerita yang telah berlalu
Terima kasihku untuk cahaymu yang selalu memanggilku pulang

Eunoiaku, kekasih hati, lengkapi aku, cukupi aku


Jakarta, 5 Juni 2023

Kamis, 06 April 2023

Cinta II

Siang ini aku di gelap kamarku
Bersetubuh dengan rasa inginku, rasa cemasku, rasa rinduku
Sementara senyummu menjadi penonton bersorak sorai

Meski baumu tak mampu lagi kuimajinasikan disekitaran
Meski doamu tak mampu lagi menampung tubuh lelahku
Kau masih mampu menjangkau dalam setiap persembunyian

Ah..
Semakin dekat namun terasa semakin jauh
Semakin besar namun terasa semakin kecil
Semakin rasa namun terasa semakin amat sangat hambar

Asap menggumpal-gumpal berbaris menggenapi langit
Alunan musik berkicau kian berisik mendobrak menggebrak telingaku
Namun aku masih saja merasa sepi
Semua benar-benar sangat netral saat ini, sayang
Tak kurasai apapun
Tak kutemui makna pada setiapnya
Tak kujumpai lagi diriku sendiri

Adakah yang lebih cantik dari parasmu?
Adakah yang lebih hidup dari anggun gerakmu?
Adakah yang lebih lucu dari jari-jemarimu?

Kau tetap memburuku dalam setiap sela
Kau tetap melayang-layang dalam setiap celah
Dan aku hanya bisa tetap berlari dalam setiap kesempatan
Dari kota ke kota
Dari hati ke hati
Namun lingkaran ini kan berakhir sama
Seperti 1 rumus matematika 8 tahun lalu
Ingatkah kau?

Sayang, adakah yang lebih aku darimu?
Kembali lah, karena hanya kematian yang kan menyelamatkanku dari cintaku padamu

Jakarta, 6 April 2023

Kamis, 16 Maret 2023

Sajak Terakhir

Aku lanjutkan sajak tertunda ini.

Akhir-akhir ini jakarta sangat hujan
Serupa badai, gerimis subuh ini juga pasti akan berlalu
Begitupun musim semi nan indah
Takkan ada satupun yang luput dari keberakhiran
Takkan ada satupun yang luput dari kekuatan semesta
Sebab sementara adalah pasti.

Dan sepertinya
Memang tak ada yang perlu disesali atas perpisahan ini
Hanya menunggu waktu
Entah itu aku atau engkau
Entah itu kemarin lalu, atau hari ini
Kita tetap akan pada akhir yang sama
Kau hanya lebih dulu berani ketimbang aku
Dan aku hanya lebih dulu menyerah ketimbang engkau

Di kota persinggahan ini
Manusia seolah tak pernah tertidur
Bergantian kami mengisi pagi dan malam
Berusaha mengimbangi kesibukan
Berusaha melampaui lelah
Berusaha melupakan sesakit masing-masing

Kau tau?
Kebersamaan yang pernah, benar begitu berharganya bagiku
Aku belajar menyayangi
Aku belajar memahami
Aku pun belajar menjadi diri yang berkembang

Namun aku menyadari, bahwa cinta bukan teruntuk manusia!
Kau takkan mampu menampung betapa besarnya rasa dan harapan
Begitupun aku, aku takkan pernah mampu menerjemahkan kasihmu padaku
Begitu pun orang-orang setelahmu, orang-orang setelahku
Kita hanya terus tersesat dalam permainan rasa

Setelah kepergianmu, hadirmu kali ini membuat semua hal terasa menjadi netral bagiku
Aku tak pernah benar-benar duka
Aku tak pernah benar-benar bahagia
Aku tak pernah benar-benar ingin
Aku tak pernah benar-benar kecewa
Aku tak pernah benar-benar marah
Aku tak pernah benar-benar engkau lagi
Aku benar-benar menjadi manusia seutuhnya

Dan kufikir ini akan jadi pesan terakhirku pada kesunyian
Suara hatiku yang paling selesai yang ingin aku tuliskan tentangmu
Ini akan jadi dialog sendu penutup yang akan kubiarkan terjadi pada diriku
Kuharap kita kan menemukan kedamaian hati kita masing-masing


Jakarta, 16 Maret 2023

Senin, 16 Januari 2023

Bagaimana Jika?

Bagaimana jika
Dalam tahun-tahun panjang ini
Kau juga merinduiku dengan sesakit yang sama
Bagaimana jika
Dalam sepi-sepi yang sesak ini
Kau juga memikirkan kenangan suka-duka kita dengan sendu yang sama
Bagaimana jika
Pada diam kita yang keras kepala ini
Kau juga mencintaiku dengan kekudusan yang sama

Bagaimana jika
Pada ribuan belantara yang kulintasi
Aku masih menunggumu dengan rindu yang sama terangnya
Bagaimana jika
Pada setiap persinggahan yang kuhidupi
Aku masih mencari-carimu dengan pikir yang sama kukuhnya
Bagaimana jika
Pada setiap renung yang kujiwai ini
Aku masih mengaminimu dengan cinta yang sama hangatnya

Namun bagaimana jika
Hari-hari yang berlalu itu
Kau hanya enggan pergi dariku
Namun bagaimana jika
Kasih sayang yang lembut itu
Kau berikan tanpa makna
Namun bagaimana jika
Antara kau dan aku itu
Kau anggap duka dan kesialan

Bagaimana jika kisah ini takkan berujung?