Sabtu, 21 Mei 2016

Sajak Wanita

Aku tidak suka wanita dengan cemburunya
Lebih menyusahkan ketimbang harus berhadapan dengan razia
Ribet

Aku tidak suka wanita dengan kecemasannya
Serupa cemas ibu menanti anaknya pulang bermain bola
Selepas itu sudah habis saja aku dimarahinya

Aku tidak suka wanita dengan prasangkanya
Lebih menyusahkan berkali-kali ketimbang harus mengahadapi cemburunya

Aku tidak suka wanita dengan situasi perasaannya
Mudah berubah
Dan tiap kali terjadi, selalu saja ada jari-jariku yang harus dipatahkannya

Aku tidak suka wanita dengan ngambeknya
Sama seperti harus menghadapi singa lapar yang hanya taring-taring tajam mereka saja yang siap bicara

Aku tidak suka wanita dengan isyaratnya
Rumit sekali
Tak sampai logikaku menjawabnya

Aku sangat tidak suka mereka karena:
Tak pernah salah!
Tak boleh salah!
Semua waktu adalah milik mereka

Aku sadar sekali betapa wanita menjadi sumber masalah
Sumber pengancam tidurku
Lebih-lebih pengganggu hari minggu

Tapi, itu yang membuatku akan terus berada disamping sebelah kiri wanitaku
Karena akulah penyempurna rumpang hidupnya
Karena setelah ayahnya, hanya aku yang akan bersabar diri menyadarkannya
Dengan cara yang lembut
Setulus cintanya

Tanpa segala kesusahan yang aku dapati darinya
Aku tak lain dari lelaki malas tanpa tanggung jawab
Lelaki cuek yang acuh yang hanya peduli dengan tidur dan hari minggu

Tak lekang sayangku
Tak surut niatku menjadikan dia wanita paling bahagia
Karena untuk menyusahkan hidupku itu ia telah meninggalkan syurga dan memilih bersamaku
Memilih menjadi manusia
Menjadi wanita