Aku tidak suka wanita dengan cemburunya
Lebih menyusahkan ketimbang harus berhadapan dengan razia
Ribet
Aku tidak suka wanita dengan kecemasannya
Serupa cemas ibu menanti anaknya pulang bermain bola
Selepas itu sudah habis saja aku dimarahinya
Aku tidak suka wanita dengan prasangkanya
Lebih menyusahkan berkali-kali ketimbang harus mengahadapi cemburunya
Aku tidak suka wanita dengan situasi perasaannya
Mudah berubah
Dan tiap kali terjadi, selalu saja ada jari-jariku yang harus dipatahkannya
Aku tidak suka wanita dengan ngambeknya
Sama seperti harus menghadapi singa lapar yang hanya taring-taring tajam mereka saja yang siap bicara
Aku tidak suka wanita dengan isyaratnya
Rumit sekali
Tak sampai logikaku menjawabnya
Aku sangat tidak suka mereka karena:
Tak pernah salah!
Tak boleh salah!
Semua waktu adalah milik mereka
Aku sadar sekali betapa wanita menjadi sumber masalah
Sumber pengancam tidurku
Lebih-lebih pengganggu hari minggu
Tapi, itu yang membuatku akan terus berada disamping sebelah kiri wanitaku
Karena akulah penyempurna rumpang hidupnya
Karena setelah ayahnya, hanya aku yang akan bersabar diri menyadarkannya
Dengan cara yang lembut
Setulus cintanya
Tanpa segala kesusahan yang aku dapati darinya
Aku tak lain dari lelaki malas tanpa tanggung jawab
Lelaki cuek yang acuh yang hanya peduli dengan tidur dan hari minggu
Tak lekang sayangku
Tak surut niatku menjadikan dia wanita paling bahagia
Karena untuk menyusahkan hidupku itu ia telah meninggalkan syurga dan memilih bersamaku
Memilih menjadi manusia
Menjadi wanita