Jumat, 01 Januari 2016

Mika dan siang biru

(Masih)
Tak lari aku sedikitpun
Karena percuma, langit dan awan bisa menemukanku dalam kehausan
Seperti koreng-koreng ini mengering dan hilang perih
Ternyata panas lebih terik siang ini

Entah bagaimana aku bisa setegak ini
Entah bagaimana nafasku menggebu derasnya

(Masih)
Senyum Mika memelukku tanpa canggung
Bahunya ada, nyata
Suaranya pun masih sama renyah

Entahlah, kepada Tuan pemilik hamba, atau raja-raja disurgawi sana,
Sebelum siang biru ini menipuku hingga kering runtuh
Biarkan aku mencintanya
Mendekap Mika dengan teguh
Biarkan aku merasakan cinta berkecamuk diantara degup nadi
(Sekali ini saja)
Biarkan aku jatuh cinta disiang terakhirku
Dan merela meninggalkan langit murka
Menjemputnya. Mika.