Selasa, 26 Mei 2015

Aku kekasih

Aku cari kamu
Ketika aku bangun dari tidur-tidur
Ketika gaduh tentangmu
Kamu pergi?
Aku cari ketika kamu sudah tak lagi ada
Aku cari kamu
Aku perih
Aku cari
Pulanglah! Aku rumah itu

Aku cari kamu
Untuk menciummu kali ini
Untuk peluk yang pernah ku urungkan
Untuk aku cerita segala gundah
Untuk hangatkan dinginmu
Untuk kamu bagi pelikmu
Untuk kamu rengkuh manjamu
Untuk kamu dekap
Untuk berbagi-mengisi
Aku cari
Aku rindu

Aku kering tanpamu
Berdarah dan kosong
Kembalilah!
Pulanglah!
Menangislah!
Peluk aku
Aku ada untukmu utuh
Kembalilah pada senyum serupa
Aku akan sama telanjang
Untuk dunia baru:
Kamu dan aku

Minggu, 17 Mei 2015

Senja pagi di bukit Andalas

Engkau tak lihat
Bilamana senja pagi menyibak indah dari balik Andalas
Sesayu matamu
Sama tugu aku terpongah merasai Tuhan hadir disukmaku
Lembutnya
Sejuknya

Engkau tak rasa
Langit-langit yang centil mengecup
Seakan semesta pun mencinta kepadaku
Terengah
Berdegup
Hanyut aku disapa angan-anganku
Aku serah saja jiwaku penuh
Menghamba pada ruang yang ada
Sambil melihat perlahan embun mengaca
Indah kilaunya

Kau sama Cantiknya,
Serupa kukuhnya
Angkuhnya
Binarmu pun sama
Tak usai-usai aku dalam candu
Maka dekaplah aku, atau jelmalah embun dikakimu

Agar kau tahu betapa perih terik menguliti

Mencari II

Ibu, aku mati
Ini pergi atau kembali tak ku pahami
Andai saja ada sentir kerdip, Bu
Boleh terangi koreng-koreng pedih
Aku mati, Bu
Dalam lapar, amis tetap tak ku jumpa cahya itu
Entah lubang atau jurang
Entah pagi atau siang
Semua Cuma kelam, Bu
Gelam memeluk
Mendekap nafasku lebih erat dari hangatmu
Aku pun tak lihat lagi merah darahku, Bu
Hanya perih saja
Bu, ini pergi atau kembali tak ku pahami

Jemput aku dalam kesekaratan ini, Bu