Aku cari kamu
Ketika aku bangun dari tidur-tidur
Ketika gaduh tentangmu
Kamu pergi?
Aku cari ketika kamu sudah tak lagi ada
Aku cari kamu
Aku perih
Aku cari
Pulanglah! Aku rumah itu
Aku cari kamu
Untuk menciummu kali ini
Untuk peluk yang pernah ku urungkan
Untuk aku cerita segala gundah
Untuk hangatkan dinginmu
Untuk kamu bagi pelikmu
Untuk kamu rengkuh manjamu
Untuk kamu dekap
Untuk berbagi-mengisi
Aku cari
Aku rindu
Aku kering tanpamu
Berdarah dan kosong
Kembalilah!
Pulanglah!
Menangislah!
Peluk aku
Aku ada untukmu utuh
Kembalilah pada senyum serupa
Aku akan sama telanjang
Untuk dunia baru:
Kamu dan aku
Aku lahir dari rahim langit. Besar di pulau bumi paling barat, paling hujung, jauh dan sepi. Tempat berpulangnya siang. Aku pengembara yang terus mencari alasan kenapa aku dilahirkan ke bumi. Namun aku percaya, suatu saat kelak aku akan kembali ke langit yang diwariskan hanya untukku. Menjadi pemimpin angkasa. Melalui sajak-sajak ini aku meninggalkan jejak, tentang rasa, tentang Cinta.
Selasa, 26 Mei 2015
Minggu, 17 Mei 2015
Senja pagi di bukit Andalas
Engkau tak lihat
Bilamana senja pagi
menyibak indah dari balik Andalas
Sesayu matamu
Sama tugu aku terpongah
merasai Tuhan hadir disukmaku
Lembutnya
Sejuknya
Engkau tak rasa
Langit-langit yang
centil mengecup
Seakan semesta pun
mencinta kepadaku
Terengah
Berdegup
Hanyut aku disapa
angan-anganku
Aku serah saja jiwaku
penuh
Menghamba pada ruang
yang ada
Sambil melihat perlahan
embun mengaca
Indah kilaunya
Kau sama Cantiknya,
Serupa kukuhnya
Angkuhnya
Binarmu pun sama
Tak usai-usai aku dalam
candu
Maka dekaplah aku, atau
jelmalah embun dikakimu
Agar kau tahu betapa
perih terik menguliti
Mencari II
Ibu, aku mati
Ini pergi atau kembali
tak ku pahami
Andai saja ada sentir
kerdip, Bu
Boleh terangi
koreng-koreng pedih
Aku mati, Bu
Dalam lapar, amis tetap
tak ku jumpa cahya itu
Entah lubang atau
jurang
Entah pagi atau siang
Semua Cuma kelam, Bu
Gelam memeluk
Mendekap nafasku lebih
erat dari hangatmu
Aku pun tak lihat lagi
merah darahku, Bu
Hanya perih saja
Bu, ini pergi atau
kembali tak ku pahami
Jemput aku dalam
kesekaratan ini, Bu
Langganan:
Postingan (Atom)