Akhirnya, malu-malu senja nan kemuning itu menyibak bukit Andalas perlahan
Dingin yang berbenturan digigilku atau aku yang sedikit jauh dari unggun malam tadi, seperti serupa saja!
Siapa tau begini akhirnya, kau iring pagi yang cerah dan aku pergi kembali berpagut kepada kopiku, kedalam malam kamar
Disini berdesakan entahku jenuh
Seperti ada yang tak adil saja
Semoga itu perkara cemburu, semisal aku rindu pada senyum yang bisa saja bukan tercipta untukku
Ha-ha, semoga karena akulah malam yang tak diharapkan sawah sialan ini