Senin, 19 Juni 2017

Kembang Sepatu Merah Muda

Kita bertemu saat kabut malam setebal sendu
Gelap
Senyap
Penuh elegi
'Akankah esok mentari kan arif kembali?', katamu dengan senyum entah

Kita bertemu saat jalan tak nampak
Merangkaki dengan sakit
Dingin
Takut
'Adakah kelak kita berjalan beriringan? Saling menguatkan?', tanyaku ragu

Lalu kita pun tumbuh;
Aku menjadi rumah bagi mawar, bagi melati, bagi anyelir muda
Dan engkau anggun menjadi kuntum kembang sepatu

Tentang waktu yang bukan milikku, aku mulai menemukanmu
Mataku mampu merasai hadirmu
Perlahan baumu pun menjadi teman sukmaku
Tapi musim kan berganti
Sedang aku tetaplah semi

Dibening langit biru kita saling menahan kata
Hingga engkau berjalan menuju jauh
Mekar
Indah dan melupakanku

Kepada engkau kembang sepatu penyejuk pagi:
Terima kasih