Kamis, 03 Desember 2020

Jatuh

Tak henti-henti
November begitu basah
Desember ini juga sama
Diluar dingin mengundang rindu
Didalam yang rapuh menjamu resah

Tak henti-henti
Segala tanya terus mengusik
Aku diam siapa pemilik?

Akalku mandek
Hatiku pilek

Barangkali Tuhan sudah capek
Bermacam isyarat tiada ku amin
Entah aku yang begitu kaku, atau begok ini memang terlanjur membatu

Sesekali aroma hujan membawa senyumnya masuk
Selekas mungkin aku menampik

Seorang teman pernah menggoda, katanya, setiap hidup pasti akan merasai jatuh terpuruk

Oh, aku tau rasanya.

Barangkali aku harus berdamai, harus kuamini:
Entah itu november dan hujannya
Entah itu hidup yang sepedih ini