Senin, 19 September 2022

Takdir Cintaku

Tubuhku terlalu kerdil, sayang, bagi cinta yang menuntut keberanian sebesar itu untuk menjagamu
Aku lebih memilih tunduk pada hidup yang sesingkat ini
Sungguh maafkan aku

Tak kupahami takdi cinta ini, sayang
Tak kupahami sama sekali

Aku tak menyakiti seorang pun
Aku tak melukai diri sendiri
Aku hanya mencintaimu segenap jiwaku
Salahkah itu, langit?

Oh kekasih, jarak takkan mengubah apapun
Selama matahari bersinar mengantarkan bayangmu sampai ke kecupku, itu sudah cukup
Aku sebahagia-bahagianya
Meski bulan menggantikan, pantulan sinar gemintang kan memproyeksikan senyummu dalam dekap gelap
Aku akan selalu mampu merasaimu
Membaui aroma rambutmu memeluki menciumi sekujur jasadku

Tak kupahami takdi cinta ini, sayang
Tak kupahami sama sekali

Mengapa tak bisa aku menjaga cintamu utuh?
Mengapa kehidupan menjadikanmu pilihan?
Mengapa aku terjebak dalam situasi pelik pada nadir kehidupan?

Oh kekasih, aku rindu sekali padamu
Sentuhan jari jemari kecilmu pada pipiku, pada punggung tanganku, pada kedukaan dan keresahanku

Oh kekasih, kau selalu menempati istana sederhana yang ku bangun diatas tanah hamparan rasa
Kau akan selalu menjadi wanita mungilku
Yang akan selalu aku dapati dalam sedetik diam lamunanku

Tak kupahami takdir cinta ini, sayang
Tak kupahami sama sekali

Ijinkan aku menyimpan doa bagimu
Bagi keselamatan dan kebahagiaanmu
Atas setiap hari-harimu kelak hingga tua nanti
Akan terus aku buru sisa-sisa baumu di semua udara yang ada

Akan aku hukum diriku selamanya mengingatmu
Sungguh aku malu padamu sayang
Senyum manismu akan menjadi memoar kisah kita
Maafkan aku