Malam tiba-tiba terbahak tawa mencibirku
Sedang Gusti Allah masih dalam senyum-Nya yang penuh kasih memandang si bodoh nan lalai ini
Sunyi tak mau kalah menambahi: Adakah yang lebih setia dari aku? Adakah yang lebih fana dari duniamu?
Tanpa kusadari belasan serangga bermain berputar-putar mengintari lamunan
Aku hanya bisa tersenyum malu
Aku tau, setidaknya pernah ada di yakinku:
Segala yang terlihat, semua yang terasa hanya sesaat sementara
Hidup bukan bagaimana berharap ini dan itu
Hidup hanya perenungan panjang di ruang tunggu
Berusaha mengurai menguliti makna sejati
Sama seperti suka, duka pun akan berlalu
Sama serupa cinta, hampa pun akan tiba
Kepada Gusti Allah yang terus bersamaku:
Jangan biarkan lagi aku lalu pada kesemuan rasa dan logika
Kepada malam yang terlanjur bahagia, telan aku dalam dinginmu
Lubuk Pakam, 11 Desember 2023