Kamis, 04 April 2024

Terimalah Sujudku

Eunoiaku, maafkan aku
Aku belum mampu menjadi imam dan guru yang baik bagimu
Aku tak cukup baik untuk menjadi supir menuju syurga hakiki itu

Maghrib yang khitmad ini, diatas loteng dengan semilir angin senja penuh sendu, bersebar walet-walet mencari makan; ramadhan akhirnya datang ke hatiku
Cahya Illahi menyentuh kalbu

Eunoia kekasihku
Perlahan gelap melingkupi dunia singgah kita
Hadirmu adalah syukurku tak terkira
Allah begitu menyayangiku, si makhluk berlumur lumpur kegelapan ini
Semoga aku selalu diberi jalan untuk kembali pada-Nya, begitupun kau

Walet-walet telah pulang ke sarang
Serangga-serangga mulai bersorak dari balik reremputan
Namun lamunku tetap tinggal pada dosa-dosa yang aku torehkan pada kanvas kehidupan

Bintang gemintang mulai terbit berkdip-kedip
Dingin yang menghampiri tak mampu mengalahkan hangatnya kasihmu
Namun aku masih dalam resah bersalah yang menggunung dipundakku
Akankah aku tetap dipercayakan untuk menjagamu?
Akankah aku masih pantas membersamaimu bidadari syurga-Nya?

Eunoia kekasihku, maafkan aku
Izinkan aku mensucikan lagi cinta ini
Izinkan aku untuk terus memperbaiki luhur niatku
Karena kepada-Nya lah kita kan diminta pertanggung jawaban


Lubuk Pakam, 24 Ramadhan 1445 H