Rabu, 04 Agustus 2021

Sajak Kelima

Kukejar sibuk, riuh
Tapi justru sepi yang menghampiri, membawamu turut
Aku fikir sepi hanya pengalih
Nyatanya sibukku adalah wujudmu

Aku berlari menjauh, semakin jauh
Tapi justru kau kian mendekat
Aku fikir dekatmu adalah semu
Nyatanya jauhkulah cintamu

Aku akan tabah pada siksa ini
Sebab siksa ini adalah dirimu dan aku ingin tinggal lebih lama
Aku ingin menjadi tubuh bagi kenikmatan ini

Ijinkan aku menyatu denganmu, kasih
Hanya benang ini yang tesisa sebab kau enggan meniti kembali
Lalu ijinkan aku merinduimu melalui malam, melalui jalanan atau lagu-lagu
Melalui dingin, melalui bukit atau melalui gerimis yang sangat kau sukai itu
Ijinkan aku mencarimu melalui zat-zat alam yang pernah kau sentuh
Biarkan aku meraba jejakmu yang tanpa aku

Ini sajak kelima setelah sidangmu kau tutup
Sajak yang sesungguhnya takkan pernah mampu menerjemahkan inti rasa
Yang takkan mampu menyembuhi luka-lukamu

Aku pun menulisnya hanya karena rindu;
Tidur di kedip matamu,
Peluk dalam dekap hangatmu,
Mandi di sejuk suaramu

Sayangku, tetaplah tinggal dalam ingatanku

Jakarta, Agustus 2021